Jumat, 02 Juli 2010

Seandainya Bung Tomo menjadi Presiden NKRI (1-Habis)

Sambil mengipas-kipas sarung yg mulai usang, Bung Tomo teringat segala 'drama' pemberitaan yg beberapa tahun terakhir mewarnai media di Indonesia. Beliau mengelus dada dgn adanya kejadian yg tiada manfaatnya bagi negara. Sambil melamun, tak terasa beliau pun terlelap dgn sepoi semilir angin di beranda rumahnya... Bung Tomo bermimpi menjadi Presiden NKRI periode 2014-2019. Dengan baju safarinya Beliau bertemu elemen penting negara, dan memberikan straight instruction terhadap mereka yg berada di depan beliau...

Kepada KAPOLRI,
1. Benahi system recruitmen internal Polri, berangus oknum-oknum korup yg menghasilkan perwira-perwira bermental lemah.
2. Instruksikan kepada seluruh Kapolda se Indonesia untuk menjaga keamanan dalam negeri, dgn apapun caranya, seperti pembuatan daftar nama-nama penyakit masyarakat setiap wilayah, berdasarkan data intel yg dipunyai. Tindak tegas! bagi residivis diperlukan 'treatment' tertentu.
3. Perkuat internal Polri, berangus setiap oknum korup yg menjadi penyakit negara. Gandeng KPK untuk hal ini. Apabila diperlukan, koordinasikan dengan BIN (Badan Intelijen Negara).
4. perbaiki koordinasi dengan setiap elemen pendukung Negara.
5. Laporkan perkembangannya setiap bulan kepada Presiden.
6. Siapkan program pensiun dini atau peti mati bagi para anggota Polri yg ingin 'kaya' lewat jalan penegakan hukum.


Kepada Ketua KPK,
1. Tangkap siapa saja yg telah, sedang dan akan melakukan korupsi. Koordinasikan dgn Polri & BIN mengenai hal ini. Permudah hukuman mati terkait kasus seperti ini.
2. Hancurkan akar masalah awal terjadinya korupsi, termasuk pengusaha nakal lokal & asing yg berusaha merusak negara lewat jalan suap.


Kepada Ketua BIN (Badan Intelijen Negara)
1. Perketat monitoring & filtering terhadap apapun yg berasal dari luar NKRI (WNA, Informasi, Ideologi, Dana, Barang Import berbahaya, dsb)
2. Kendalikan media 'nakal' yg menjadi corong kepentingan tertentu selain kepentingan Negara. Masukan banyak anggota intelijen dakam KPI.
3. Pegang kendali keamanan dalam negeri dengan menjadi ujung tombak Polri & TNI. 'Sikat' semua corong kepentingan asing di Indonesia, termasuk beberapa yayasan penadah dana asing. Koordinasikan dengan Polri, TNI, KPK dan seluruh resources negara.
4.Monitor seluruh warga asing yg berada di Indonesia, termasuk aktivitas kegiatan mereka. Deportasi harus dilakukan apabila mereka terbukti memulai sesuatu yg merugikan NKRI.
5. Pantau kehidupan beragama di setiap wilayah Indonesia. Sering lakukan koordinasi dengan ormas-ormas yg terkait untuk controlling-nya.
6. Berdayakan setiap intelijen di berbagai Negara, segera laporkan pada Presiden apabila terdapat issue penting dan mendesak.
7. Lakukan recruitmen anggota dgn seleksi sangat ketat. 'Sikat' oknum yg tidak sesuai procedure recruitmen.
8. Perbaiki koordinasi dengan setiap elemen Negara.
9. Laporkan kepada Presiden setiap minggu perkembangannya.
10. Siapkan program pensiun dini atau peti mati bagi para anggota Intelijen negara yg ingin menjual negara demi kepentingan pribadi.


Kepada Panglima TNI,
1. Perbaiki kualitas recruitment kalian, 'berangus' oknum korup yg ada. Termasuk jendral nakal yg ada.
2. Lakukan rotasi penempatan kantong-kantong prajurit pengawas di setiap perbatasan setiap 3 bulan. Segera perbaiki media penunjang mereka di Perbatasan. Koordinasikan dengan Menkeu untuk dana yg diperlukan, dengan approval Presiden.
3. Segera lakukan perbaikan kesejahteraan prajurit, buat estimasi dana yg dibutuhkan & koordinasikan dgn Menkeu dengan approval Presiden.
4. Segera lakukan peremajaan alat - alat tempur yg mungkin untuk segera dilakukan berdasarkan dana yg ada. Laporkan setiap minggu perkembangannya kepada Presiden. Pindad harus segera di maksimalkan kapasitas produkasinya berdasarkan jumlah kebutuhan yg ada.
5. Monitor dengan ketat kawasan udara & perairan kita. Segera lakukan koordinasi dgn setiap pihak yg dibutuhkan apabila terdapat hal yg mengganggu pengawasan ini. Laporkan kepada Presiden. Kawal keluar gangguan asing yg masuk ke wilayah NKRI, 'tenggelam'kan bila itu tidak bisa dilakukan.
6. Laporkan perkembangan semua ini setiap bulannya kepada saya Presiden.
7. Siapkan program pensiun dini atau peti mati bagi para prajurit & perwira TNI yg ingin 'kaya' dgn jalan menjual kepentingan negara.

Kepada Mentri Kesehatan, Mentri Pertanian, Mentri Perekonomian & Mentri Dalam Negri,
1. Siapkan program pensiun dini atau peti mati bagi para anggota jajaran yg ingin 'kaya' dgn jalan menjual kepentingan negara.
2. Perbaiki kualitas recruitment setiap masing-masing jajaran anda.
3. Awasi dgn ketat NAMRU LAB (USA) terkait aktivitas mereka, apabila mencurigakan, persulit operasional mereka sampai Presiden bisa menutup kegiatan ini.
4. Lakukan pemantauan terhadap produk-produk asing maupun lokal yg dicurigai berbahaya bagi warga. 'Sikat' para importer yg mendatangkan produk tsb, koordinasikan dgn Polri dan BIN. Kemudian lakukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan setiap product. JANGAN SAMPAI WARGA MEMAKAN SESUATU YG MENGHAMBAT KUALITAS HIDUP MEREKA.
5. Kurangi impor bahan makanan yg sebenarnya bisa kita produksi. Maksimalkan segala sumber daya yg ada.
6. Beri 'kenyamanan' berusaha untuk usaha mikro lokal maupun usaha makro dalam negri. Kemajuan perekonomian negara akan banyak menyerap tenaga kerja.
Tangkapi mereka yg menghambat ekonomi dalam negri dgn adanya 'pungli & korupsi'.
7. Persulit operasional tambang-tambang & blok migas asing yg sangat merugikan negara, tunggu sampai negara dapat mengakusisinya menjadi tambang & blok migas nasional.
8. Maksimalkan potensi jawa-sumatra menjadi kantong pangan nasional, Kalimantan sebagai sumber energi nasional, sulawesi & papua sebagai kantong tambang mineral, dan Indonesia timur sebagai kantong daging nasional.
9. Panggil seluruh ahli Indonesia di luar negri, maksimalkan potensi mereka terkait kebangkitan kemajuan negara. Berikan fasilitas yg cukup untuk kepentingan riset mereka, dan aplikasikan dgn baik hasilnya.
10. Laporkan setiap bulannya kepada Presiden, terkait perkembangan item di atas.

Dengan ini maka Presiden akan menjadi target nomor satu Agen-agen asing, Koruptor, Residivis,
dan sebagainya. Maka siapkan banyak kain kafan & peti mati bagi mereka yg menghalangi kemajuan negara & bangsa. BIN menjadi ujung tombak, dan KPK, Polri, TNI akan menjadi eksekutornya...



Bersambung....
East borneo, 11:37AM 03/07/2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar